Perubahan Cuaca Pemicu Gangguan Kesehatan Jantung
Perubahan cuaca memang sudah biasa
terjadi sebagai suatu siklus alam, tetapi tahukah anda bahwa perubahan
cuaca dapat mempengaruhi kesehatan jantung?
Penyakit kardiovaskular merupakan
penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, termasuk
hipertensi (darah tinggi), stroke, serangan jantung, dan jantung
koroner. Penyakit jantung merupakan salah satu dari tiga penyakit
pemicu kematian terbanyak di dunia setelah HIV/AIDS dan penyakit
infeksi pernafasan bawah. American Heart Association dan the National Heart, Lung, and Blood mencatat bahwa pada tahun 2006 sebanyak 131.119 orang di Amerika meninggal dunia karena penyakit jantung.
Terdapat hubungan antara penyakit
jantung dengan perubahan iklim / cuaca, dimana masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui tentang hal ini. Pada sebagian orang yang
mempunyai sistem pertahanan tubuh dan kedaan fisik yang yang lemah cuaca
yang dingin akan berakibat secara langsung terhadap kesehatan, misal
rasa sakit pada dada, sindrom koroner akut, disaritmatisme, dan
alergi, hal ini terjadi. Karena ketidaksanggupan tubuh untuk beradaptasi
dengan lingkungan. Begitupun sebaliknya, kondisi cuaca yang panas juga
dapat meningkatkan tingkat stress, sehingga seseorang akan mudah
mengalami stress dan gelisah. Hal tersebut berpengaruh terhadap sistem
hormon yang akhirnya merangsang sistem saraf untuk memacu jantung agar
berdetak lebih cepat dalam frekuensi yang cukup lama. Hal ini dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner stroke, dan
hipertensi.
Terdapat banyak dampak lain yang
diakibatkan oleh cuaca ekstrim, terutama yang berhubungan dengan
kualitas udara, ozon dan partikel berbahaya yang tidak dapat dilihat
oleh mata. Ozon adalah suatu zat oksidan yang kuat yang menyelimuti
bumi dan terbentuk secara alami di bumi. Lapisan ozon berfungsi
melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar UV.
Lapisan ozon akan menipis sejalan dengan peningkatan suhu bumi.
Penipisan ini diakibarkan oleh tingginya kadar karbon dioksida (CO2) di
alam karena aktivitas manusia, emisi dari industri, dan emisi dari alat
transportasi yang terus bertambah. Hal ini akan berpengaruh terhadap
keseimbangan asam basa dalam tubuh, manusia bernafas minghirup oksigen
dan menghembuskan gas CO2, apabila kadar CO2 di udara sangat tinggi maka
akan banyak gas CO2 yang terhirup, sehingga tubuh akan kelebihan CO2,
yang menyebabkan darah menjadi sangat asam,karbon dioksida yang terlalu
banyak menyebabkan sulit bernafas sehingga tubuh akan kekurangan oksigen
dan sel-sel tubuh mudah rusak. Partikel berbahaya yang dihasilkan oleh
alam karena cuaca yang terlalu panas juga dapat memicu terjadinya
peradangan sistemik, koagulasi trombosit ( penggumpalan komponen darah )
yang menyebabkan terjadinya sumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat
menyebabkan stroke, dan kelainan pembuluh darah( kekakuan pembuluh
darah) yang dapat menyebabkan terganggunya peredaran darah oleh jantung,
sehingga jantung harus lebih kuat dalam memompa darah, hal inilah yang
menyebabkan penyakit darah tinggi. Selain itu cuaca ekstrim juga
memberikan kesempatan kepada virus dan bakteri untuk berkembang biak
lebih cepat, akibatnya banyak bermunculan penyakit-penyakit yang dapat
menyerang tubuh.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghindari keburukan cuaca ekstrim bagi kesehatan jantung kita?
Pertama kita harus rajin berolah raga,
minimal jalan kaki agar pembuluh darah di daerah kaki menjadi elastis
sehingga hipertensi pun dapat dihindari, manfaat jalan kaki lainnya
yaitu memperkuat jantung, mengurangi gejala depresi, meningkatkan
kebugaran tubuh, dan menghindarkan dari diabetes tipe 2, karena dengan
jalan kaki 15 menit per minggu akan mengurangi 7 persen berat badan.
Mengkonsumsi vitamin C sangat dianjurkan, Vitamin C penting untuk
pembentukan kolagen yang merupakan jaringan ikat untuk kulit, otot,
pembuluh darah, dan bagian tubuh penting lainnya. Kekurangan vatamin C
dapat melemahkan pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Pola makan
juga perlu diatur agar jantung kita tetap sehat, misalnya mengkonsumsi
makanan yang rendah lemak (sayur, oat, almond, dll), makanan dengan
mineral yang tinggi, makan yang mengandung flavanoid (anggur merah), dan
makanan yang mengandung beta glukan yang dapat menurunkan kolesterol.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi emisi gas CO2 dengan cara
menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan dan hemat energy, karena
gas CO2 merupakan penyebab pemanasan glabal yang menimbulkan cuaca
ekstrim.
http://piogama.ugm.ac.id/index.php?go=buletin.detail&id=74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar