Jumat, 11 Mei 2012

Perubahan Cuaca Pemicu Gangguan Kesehatan Jantung


Perubahan cuaca memang sudah biasa terjadi sebagai suatu siklus alam, tetapi tahukah anda bahwa perubahan cuaca dapat mempengaruhi kesehatan jantung?
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang  berhubungan dengan  jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi (darah tinggi), stroke, serangan jantung, dan jantung koroner.  Penyakit jantung merupakan salah satu dari tiga penyakit pemicu kematian terbanyak di dunia  setelah HIV/AIDS dan penyakit infeksi pernafasan bawah. American Heart Association dan the National Heart, Lung, and Blood mencatat bahwa  pada tahun 2006 sebanyak 131.119 orang di Amerika  meninggal dunia karena penyakit jantung.
Terdapat hubungan antara  penyakit  jantung dengan  perubahan iklim / cuaca, dimana masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang hal ini.  Pada sebagian orang yang mempunyai sistem pertahanan tubuh dan kedaan fisik yang yang lemah cuaca yang dingin akan  berakibat secara langsung  terhadap kesehatan, misal  rasa sakit pada dada, sindrom koroner akut,  disaritmatisme, dan alergi, hal ini terjadi. Karena ketidaksanggupan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Begitupun sebaliknya, kondisi cuaca yang panas juga dapat meningkatkan tingkat stress, sehingga seseorang akan mudah mengalami stress dan gelisah. Hal tersebut berpengaruh terhadap sistem hormon yang akhirnya merangsang sistem saraf untuk memacu jantung agar berdetak lebih cepat dalam frekuensi yang cukup lama. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner stroke, dan hipertensi.
Terdapat banyak dampak lain yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim, terutama yang berhubungan dengan kualitas udara, ozon dan partikel berbahaya yang tidak dapat dilihat oleh mata.  Ozon adalah suatu zat oksidan yang kuat yang menyelimuti bumi dan terbentuk secara alami di bumi. Lapisan ozon berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar UV.  Lapisan ozon akan menipis sejalan dengan peningkatan suhu bumi. Penipisan ini diakibarkan oleh tingginya kadar karbon dioksida (CO2) di alam karena aktivitas manusia, emisi dari industri, dan emisi dari alat transportasi  yang terus bertambah. Hal ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan asam basa dalam tubuh, manusia bernafas minghirup oksigen dan menghembuskan gas CO2, apabila kadar CO2 di udara sangat tinggi maka akan banyak gas CO2 yang terhirup, sehingga tubuh akan kelebihan CO2, yang menyebabkan darah menjadi sangat asam,karbon dioksida yang terlalu banyak menyebabkan sulit bernafas sehingga tubuh akan kekurangan oksigen dan sel-sel tubuh mudah rusak. Partikel berbahaya yang dihasilkan oleh alam karena cuaca yang terlalu panas juga dapat memicu terjadinya peradangan sistemik, koagulasi  trombosit ( penggumpalan komponen darah ) yang menyebabkan terjadinya sumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan stroke,  dan kelainan pembuluh darah( kekakuan pembuluh darah) yang dapat menyebabkan terganggunya peredaran darah oleh jantung, sehingga jantung harus lebih kuat dalam memompa darah, hal inilah yang menyebabkan penyakit darah tinggi. Selain itu cuaca ekstrim juga memberikan kesempatan kepada virus dan bakteri untuk berkembang biak lebih cepat, akibatnya banyak bermunculan penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghindari keburukan cuaca ekstrim bagi kesehatan jantung kita?  
Pertama kita harus rajin berolah raga, minimal jalan kaki agar pembuluh darah di daerah kaki menjadi elastis sehingga hipertensi pun dapat dihindari, manfaat jalan kaki lainnya yaitu memperkuat jantung, mengurangi gejala depresi, meningkatkan kebugaran tubuh, dan  menghindarkan dari diabetes tipe 2, karena dengan jalan kaki 15  menit per minggu akan mengurangi 7 persen berat badan.  Mengkonsumsi vitamin C sangat dianjurkan, Vitamin C penting untuk pembentukan kolagen yang  merupakan jaringan ikat untuk kulit, otot, pembuluh darah, dan bagian tubuh penting lainnya. Kekurangan vatamin C dapat melemahkan pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Pola makan juga perlu diatur agar jantung kita tetap sehat, misalnya mengkonsumsi makanan yang rendah lemak (sayur, oat, almond, dll), makanan dengan mineral yang tinggi, makan yang mengandung flavanoid (anggur merah), dan makanan yang mengandung beta glukan yang dapat menurunkan kolesterol. Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi emisi gas CO2 dengan cara menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan dan hemat energy, karena gas CO2 merupakan penyebab pemanasan glabal yang menimbulkan cuaca ekstrim.


http://piogama.ugm.ac.id/index.php?go=buletin.detail&id=74

Tidak ada komentar:

Posting Komentar